Kisi2 KETEL UAP
1.Bahan bahan yg terikat air ketel saat diterima dari darat :- kekerasan sementara
- Kekerasan tetap
- Kekerasan total
- Garam dapur
- Gas gas seperti O2, CO2, HH3
- Zat zat organis
- kekerasan sementara
- Kekerasan tetap
- Kekerasan total
- Garam dapur
- Gas gas seperti O2, CO2, HH3
- Zat zat organis
2.Persyaratan air ketel yaitu :
- Bebas dari kotoran
- Bebas dari kekerasan
- Bebas keasaman
- Bebas kadar garam
- Harus bersifat alkalis
- Bebas gas gas pemicu material corrosive
- Bebas dari kotoran
- Bebas dari kekerasan
- Bebas keasaman
- Bebas kadar garam
- Harus bersifat alkalis
- Bebas gas gas pemicu material corrosive
- Bebas dari kekerasan
- Bebas keasaman
- Bebas kadar garam
- Harus bersifat alkalis
- Bebas gas gas pemicu material corrosive
- Bebas dari kotoran
- Bebas dari kekerasan
- Bebas keasaman
- Bebas kadar garam
- Harus bersifat alkalis
- Bebas gas gas pemicu material corrosive
3.Cara pemeriksaan air ketel yaitu :
✔️Kekerasannya (salinity test) dengan cara : 50 cc air ketel + 0,2 cc sabun dan dikocok selama 5 menit , bila terjadi busa berarti air ketel tidak mengandung garam, begitu sebaliknya. Nilai kekerasan normal = 112 mg/ liter
✔️P1 – alkalinitas (A- reading) dengan cara : 50 cc air ketel + 4 tetes pneuftalin, jika tidak terjadi warna berarti baik
✔️P2 – Alkalinitas (B- reading) dengan cara: 50 cc air ketel + 4 tetes pneuftalin + 10 cc Bacl2, bila tidak terjadi warna berarti baik
✔️Phospate test, dengan cara : 3 cc air ketel + 17,5 cc molibdate, dikocok dan hasilnya sesuaikan dengan tabel.nilai normal = 20 ppm
✔️Cholirida test, dengan cara: air ketel + calsium chromate, bila timbul warna kuning tambahkan AgNO3 untuk berubah menjadi warna coklat, nilai normal = 120 – 480 ppm
✔️P1 – alkalinitas (A- reading) dengan cara : 50 cc air ketel + 4 tetes pneuftalin, jika tidak terjadi warna berarti baik
✔️P2 – Alkalinitas (B- reading) dengan cara: 50 cc air ketel + 4 tetes pneuftalin + 10 cc Bacl2, bila tidak terjadi warna berarti baik
✔️Phospate test, dengan cara : 3 cc air ketel + 17,5 cc molibdate, dikocok dan hasilnya sesuaikan dengan tabel.nilai normal = 20 ppm
✔️Cholirida test, dengan cara: air ketel + calsium chromate, bila timbul warna kuning tambahkan AgNO3 untuk berubah menjadi warna coklat, nilai normal = 120 – 480 ppm
4.Yang dimaksud dengan kekerasan sementara dan kekerasan tetap yaitu :
▶️Kekerasan sementara: adalah ketidak mampuan air ketel untuk membentuk busa bila dimasukan dan dicampurkan sabun bersamanya dan bersifat sementara.
Cara mengatasinya yaitu dengan sarana pemanasan awal dan reaksi kimianya:
Ca (HCO3)2 ➡️ Ca CO3+H2O+CO2 dan CaSO4+NaCO3 ➡️ CaCO3+Na2SO4
▶️Kekerasan tetap : adalah ketidak mampuan air ketel untuk membentuk busa bila dimasukan dan dicampurkan sabun bersamanya dan bersifat tetap.
Cara mengatasinya yaitu dengan memanaskan air ketel di preheater dengan rumus kimianya:
2NaPO4+3CaSO4 ➡️ Ca3(PO4)2+3Na2SO4
• Nilai PH (alkalinity value) yg normal yaitu : berkisar antara 9,5 – 11 (lihat pada PH scale), PH testnya seperti : 5 Ce kondensat + 0,5 pneufred indicator, lalu dikocok dan hasilnya disesuaikan di daftar
Cara mengatasinya yaitu dengan sarana pemanasan awal dan reaksi kimianya:
Ca (HCO3)2 ➡️ Ca CO3+H2O+CO2 dan CaSO4+NaCO3 ➡️ CaCO3+Na2SO4
▶️Kekerasan tetap : adalah ketidak mampuan air ketel untuk membentuk busa bila dimasukan dan dicampurkan sabun bersamanya dan bersifat tetap.
Cara mengatasinya yaitu dengan memanaskan air ketel di preheater dengan rumus kimianya:
2NaPO4+3CaSO4 ➡️ Ca3(PO4)2+3Na2SO4
• Nilai PH (alkalinity value) yg normal yaitu : berkisar antara 9,5 – 11 (lihat pada PH scale), PH testnya seperti : 5 Ce kondensat + 0,5 pneufred indicator, lalu dikocok dan hasilnya disesuaikan di daftar
• Perawatan air ketel yaitu :
- Menghilangkan kekerasan dengan sarana pemanasan awal (pre heater)
- Mempertahankan kadar garam serendah mungkin (diperiksa dengan salinometer)
- Menambah soda (Na2CO3) kepada air ketel
- Mengeluarkan gas menggunakan sarana memanaskan air ketel di pemanas
- Menghilangkan kekerasan dengan sarana pemanasan awal (pre heater)
- Mempertahankan kadar garam serendah mungkin (diperiksa dengan salinometer)
- Menambah soda (Na2CO3) kepada air ketel
- Mengeluarkan gas menggunakan sarana memanaskan air ketel di pemanas
5.Tujuan air ketel dipanaskan terlebih dahulu di preheater (pemanas awal) sebelum dipanaskan lagi di ekonomiser yaitu :
- Untuk menghilangkan kekerasan air ketel
- Mengeluarkan gas gas yg terkandung didalam air ketel
- Untuk meringankan kerja dari ekonomiser
- Mempercepat proses dari penguapan didalam ketel
- Mengeluarkan gas gas yg terkandung didalam air ketel
- Untuk meringankan kerja dari ekonomiser
- Mempercepat proses dari penguapan didalam ketel
6.Cara blow down ketel adalah sebagai berikut :
Cek air kondesat dan jalankan feed pump air tawar pengisi, buka kran Brain yang ke laut.
Lihat gelas penduga sampai air turun sampai batas pelampung agar otomatisasi pompa pengisi jalan, Tutup kran buang yang ke laut dan buka kran cerat sedikit agar Lumpur sisa ikut terbuang,pada saat pengisian air ketel lihat tekanan uap pada manometer.
Lihat gelas penduga sampai air turun sampai batas pelampung agar otomatisasi pompa pengisi jalan, Tutup kran buang yang ke laut dan buka kran cerat sedikit agar Lumpur sisa ikut terbuang,pada saat pengisian air ketel lihat tekanan uap pada manometer.
7.Prosedur pengoperasian ketel dimulai langkah langkah pengopakan, pemantauan dan mematikan ketel guna perbaikannya yaitu :
- Menghidupkan blower yg masuk dalam ruang dapur ketel, kemudian menghidupkan pompa bahan bakar dan bypassnya dibuka kemudian kepembakaran (brander) selanjutnya dihidupkan dengan api (jika manual) juga pengopakannyamulai dari tangkki harian dimana bahan bakar dipanasi sampai 80 – 90oC (jika memakai bahan bakar residu) dan tekanannya dari pompa harus 14,5 atm,
- Setelah menyala apinya (dilihat darei lubang kaca) dan bypassnya mulai ditutup jika warnanya merah kekuning kuningan berarti bagus,
- Jika ingin mematikan ketel yaitu pompa bahan bakar dan blower dimatikan, dan jika untuk perbaikan air ketel harus didrain sampai habis.
- Setelah menyala apinya (dilihat darei lubang kaca) dan bypassnya mulai ditutup jika warnanya merah kekuning kuningan berarti bagus,
- Jika ingin mematikan ketel yaitu pompa bahan bakar dan blower dimatikan, dan jika untuk perbaikan air ketel harus didrain sampai habis.
8.Peralatan peralatan ketel uap untuk kebutuhan operasi dan keselamatan ketel (appendage ketel) yaitu :
- Katup keamanan : gunanya agar tekanan didalam ketel tidak melebihi tekanan kerja yg telah ditentukan ( 2 buah ), berhubungan dengan ruang uap
- Katup utama : gunanya untuk mengatur pengeluaran uap dari ketel uap ( 1 buah ) , berhubungan dengan ruang uap
- Manometer : gunanya untuk menunjukan tekanan uap didalam ketel ( 1 buah ) , berhubungan dengan ruang uap
- Gelas penduga : gunanya untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam ketel ( 2 buah ) , berhubungan dengan ruang air
- Katup pengisian air ketel : gunanya untuk mengatur jumlah air pengisian yg masuk kedalam ketel ( 2 buah ), berhubungan dengan ruang air
- Keran Spui : gunanya untuk mengeluarkan air ketel dengan tekanan uap dari ketel ( 1 buah ), berhubungan dengan ruang air.
- Katup utama : gunanya untuk mengatur pengeluaran uap dari ketel uap ( 1 buah ) , berhubungan dengan ruang uap
- Manometer : gunanya untuk menunjukan tekanan uap didalam ketel ( 1 buah ) , berhubungan dengan ruang uap
- Gelas penduga : gunanya untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam ketel ( 2 buah ) , berhubungan dengan ruang air
- Katup pengisian air ketel : gunanya untuk mengatur jumlah air pengisian yg masuk kedalam ketel ( 2 buah ), berhubungan dengan ruang air
- Keran Spui : gunanya untuk mengeluarkan air ketel dengan tekanan uap dari ketel ( 1 buah ), berhubungan dengan ruang air.
9.Peryaratan persyaratan dari appendage ketel berdasarkan undang undang uap yaitu :
1. Katup keamanan :
- Tiap ketel dilengkapi minimal 2 buah katup keamanan
- Diameter lubang katup minimal 25 mm
- Pada tekanan 15% tekanan kerja, katup harus membuka
- Kekuatan pegas harus sudah dijamin dengan sebuah cincin sebagai penyetel
- Katup tidak terlepas dari rumahnya jika pegas patah/ putus
- Bagian bagian katup harus diperiksa oleh petugas pemerintahan
- Rumah katup tidak terbuat dari besi tuang
2. Katup uap uatam dan Bantu :
- Harus dipasang sedekat mungkin dengan ketel
- Harus dapat dioperasikan dari atas dek
- Tidak terbuat dari bronz
- Tidak terbuat dari besi tuang jika tekanan melebihi 3 ato
3. Manometer :
- Ketel harus dilengkapi dengan 1 buah manometer
- Penunjukan harus dengan skala ato (kg/cm2) dan diberi tanda merah pada tekanan maximum
- Harus dapat ditera
- Mudah terlihat
- Manometer dihubungkan dengan ruang uap
4. Gelas penduga :
- Ketel yg mempunyai LP diatas 5 m2 harus memiliki gelas penduga sebanyak 2 buah
- Harus dapat ditutup hubungan gelas penduga dengan ketel
- Gelas penduga harus dapat penerangan yg baik
5. Katup pengisian air ketel :
- Ketel harus dilengkapi dengan 2 buah katup pengisian
- Instalasi air pengisi dilengkapi dengan katup balik
6. Keran spui :
- Setiap ketel harus memiliki sebuah peralatan spui
- Saluran pipa sedekat mungkin dengan ketel
- Keran harus dapat tertutup dengan baik
- Peralatan spui dilengkapi afsluiter pada dinding.
- Tiap ketel dilengkapi minimal 2 buah katup keamanan
- Diameter lubang katup minimal 25 mm
- Pada tekanan 15% tekanan kerja, katup harus membuka
- Kekuatan pegas harus sudah dijamin dengan sebuah cincin sebagai penyetel
- Katup tidak terlepas dari rumahnya jika pegas patah/ putus
- Bagian bagian katup harus diperiksa oleh petugas pemerintahan
- Rumah katup tidak terbuat dari besi tuang
2. Katup uap uatam dan Bantu :
- Harus dipasang sedekat mungkin dengan ketel
- Harus dapat dioperasikan dari atas dek
- Tidak terbuat dari bronz
- Tidak terbuat dari besi tuang jika tekanan melebihi 3 ato
3. Manometer :
- Ketel harus dilengkapi dengan 1 buah manometer
- Penunjukan harus dengan skala ato (kg/cm2) dan diberi tanda merah pada tekanan maximum
- Harus dapat ditera
- Mudah terlihat
- Manometer dihubungkan dengan ruang uap
4. Gelas penduga :
- Ketel yg mempunyai LP diatas 5 m2 harus memiliki gelas penduga sebanyak 2 buah
- Harus dapat ditutup hubungan gelas penduga dengan ketel
- Gelas penduga harus dapat penerangan yg baik
5. Katup pengisian air ketel :
- Ketel harus dilengkapi dengan 2 buah katup pengisian
- Instalasi air pengisi dilengkapi dengan katup balik
6. Keran spui :
- Setiap ketel harus memiliki sebuah peralatan spui
- Saluran pipa sedekat mungkin dengan ketel
- Keran harus dapat tertutup dengan baik
- Peralatan spui dilengkapi afsluiter pada dinding.
10.Peralatan yg terdapat dalam drum uap ketel pipa air yaitu :
▪️Sekat melintang ( pelat perforasi) : untuk menjaga agar permukaan air selalu tenang walaupun ada ombak
▪️Sekat memanjang (sekat balik) : untuk memisahkan uap dengan air dimana uap bercampur air dilewatkan ke sekat balik sehingga terpisah
- Sevron : untuk memisahkan air dengan uap dengan prinsip berat jenisnya
- Siklon : untuk memisahkan uap dengan air dengan cara diputar
- Pipa uap dalam : untuk memisahkan uap dengan air, dimana air akan jatuh dari bagian bawah pipa sedang uapnya keluar dari atas pipa
- Saringan uap : untuk memisahkan uap dengan air
- Pipa air pengisian : untuk memasukan air pengisi air ketel secara bertahap, sehingga air pengisi tidak langsung bercampur dengan air didalam ketel yg panas
- Tabung peredam : untuk memperlambat gerakan permukaan air
- De superheater : untuk mendinginkan uap dengan cara mengalirkan uap ke water drum, uap ini digunakan ke pesawat Bantu
- Pipa drain : untuk mengeluarkan kotoran dari ketel (kotoran yg besar)
- Pipa spui : untuk mengeluarkan kotoran (yg kecil).
▪️Sekat memanjang (sekat balik) : untuk memisahkan uap dengan air dimana uap bercampur air dilewatkan ke sekat balik sehingga terpisah
- Sevron : untuk memisahkan air dengan uap dengan prinsip berat jenisnya
- Siklon : untuk memisahkan uap dengan air dengan cara diputar
- Pipa uap dalam : untuk memisahkan uap dengan air, dimana air akan jatuh dari bagian bawah pipa sedang uapnya keluar dari atas pipa
- Saringan uap : untuk memisahkan uap dengan air
- Pipa air pengisian : untuk memasukan air pengisi air ketel secara bertahap, sehingga air pengisi tidak langsung bercampur dengan air didalam ketel yg panas
- Tabung peredam : untuk memperlambat gerakan permukaan air
- De superheater : untuk mendinginkan uap dengan cara mengalirkan uap ke water drum, uap ini digunakan ke pesawat Bantu
- Pipa drain : untuk mengeluarkan kotoran dari ketel (kotoran yg besar)
- Pipa spui : untuk mengeluarkan kotoran (yg kecil).
11.Pengujian yg dilakuakn pada ketel yaitu:
▪️Pengujian kempa untuk memeriksa dan meyakinkan bahwa kostruksi ketel dan sambungannya memenuhi syarat dan tidak boleh ada perubahan bentuk.
▪️Pengujian uap untuk mengetahui katup keamanan/keselamatan bekerja dengan baik.
1. Prosedur testing
2. Cold test
3. Steam test ( Hot test )
1. Prosedur testing
2. Cold test
3. Steam test ( Hot test )
• Ketel ISD (Internal superheat D type) : adalah ketel dimana pemanas lanjut (superheater) berada didalam ketel, yg terletakdekat dapur diantara pipa pipa air tirai dengan pipa pipa air berkas utama
• Ketel ESD (External superheat D type) : adalah ketel dimana pemanas lanjutnya (superheater) berada diluar pipa pipa tirai dan berkas utama jauh dari dapur
• Gambar dari perjalanan uap mulai dari keluar dari katup uap utama sampai menjadi air pengisian ketel dan kembali masuk kedalam ketel uap dari ketel type “ESD”:

• Ketel ESD (External superheat D type) : adalah ketel dimana pemanas lanjutnya (superheater) berada diluar pipa pipa tirai dan berkas utama jauh dari dapur
• Gambar dari perjalanan uap mulai dari keluar dari katup uap utama sampai menjadi air pengisian ketel dan kembali masuk kedalam ketel uap dari ketel type “ESD”:

Ketel ESD |
Keterangan :
1. Katup Uap Utama (main steam valve).
2. Katup Uap Tekanan Lanjut ( super heater steam valve ).
3. Katup Keamanan ada 2 set (safety valves ).
4. Katup Cerat Udara (air cock/ air drain valve ).
5. Katup Kontrol Tekanan Uap ( pressure steam valve ).
6. Katup Pengisian Air Ketel ( feed water inlet valve ).
7. Katup Tekan Sirkulasi Air Ketel (hot water circulating discharge valve).
8. Katup Isap Sirkulasi Air Ketel ( hot water circulation suction valve ).
9. Katup buangan kotoran permukaan air ketel ( surface blow down valve ).
10. Katup buangan kotoran dasar air ketel ( bottom blow down valve ).