--> Skip to main content

Manajemen keselamatan pelayaran ANT-III

Manajemen Keselamatan Pelayaran soal jawab


1.a.Terdapat 3 (tiga) syarat yang harus dipunyai untuk menjadi seorang pelaut. Sebutkan 3 (tiga) syarat itu.
b.Sebutkan dan jelaskan yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan perawatan kapal. (Plan maintenance system).
Jawab:
a.Ada 3 syarat yang harus dipunyai untuk menjadi pelaut, yaitu:
1)Mempunyai ketrampilan yang baik yang telah disyaratkan STCW 78/95 dengan bukti mempunyai certificate-certificate kecakapan palaut.
2)Memiliki Buku Pelaut
3)Memiliki PKL dimana ini merupakan syarat bahwa ada pemilik kapal yang mengikatkan dirinya kepada si pekerja untuk bekerja di kapalnya.
b.Yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan perawatan kapal (Plan Maintenance System) antara lain:
✔️Perkiraan waktu:
-Dalam hal ini jumlah waktu yang diperlukan untuk mengadakan sebuah perawatan.
-Kapan perawatan bisa dilaksanakan tanpa mengganggu jadwal operasi kapal.
✔️Sistematika Perawatan:
-Ada persiapan, baik peralatan maupun suku cadang.
-Ada yang bertanggung jawab dan anggota.
✔️Suku Cadang: suku cadang harus tersedia, paling tidak dari jumlah minimal yang disyaratkan oleh ketentuan.
✔️Record/ catatan: setiap perawatan dicatat dalam buku record/ jurnal.
✔️Arsip: catatan yang didapat dibuat laporan untuk perusahaan dan untuk arsip di kapal.

2.a.Personel yang baru join di kapal harus mendapatkan familiarisasi. Jelaskan 2 (dua) jenis familiarisasi yang disyaratkan oleh STCW 95.
b.Jelaskan bagaimana caranya untuk menjalankan familiarisasi di atas kapal.
Jawab:
a.Personil yang baru join di kapal harus mendapatkan familiarisasi. Jelaskan 2 (dua) jenis familiarisasi yang disyaratkan oleh STCW 95.
✔️Familiarisasi sebelum berlayar yang dilaksanakan oleh perusahaan DPA/ Safety Manager memberikan petunjuk-petunjuk kepada personil baru yang mau dimutasikan hal yang berkaitan dengan keselamatan dan perlindungan lingkungan dan dikokumentasikan.
✔️Familiarisasi pada waktu sudah berada di kapal, dilaksanakan oleh Safety officer dan umumnya dijabat oleh Chief Officer.
b.Cara menjalankan familiarisasi di atas kapal
Safety Officer memberikan petunjuk-petujuk kepada personil yang baru dalam hal:
➡️Catatan sijil di kapal, untuk tugasnya di skoci/ sijil skoci, sijil kebakaran, sijil oil pollution, sijil abandon ships dan lain-lain.
➡️Safery officer mendampingi personil baru dan menunjukkan tempat-tempat seperti: muster station, lokasi skoci, life craft, peralatan keselamatan seperti BA, line throwing apparatus dan lain-lain.
➡️Safety officer menunjukkan tempat peralatan SOPEP, permesinan darurat dan lain-lain.
➡️Safety officer menginstruksikan untuk membaca buku panduan SMS yang ada di kapal, kalau sudah dipahami ditandatangani pada kolom yang tersedia pada buku panduan tersebut.

3.a.Apa yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan training itu dan bagaimana cara untuk melakukan identifikasi kebutuhan training di atas kapal.
b.Berikan 10 (sepuluh) contoh pelatihan di atas kapal.
Jawab:
a.Yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan training adalah pelatihan yang mungkin diperlukan untuk menunjang pelaksanaan SMS, dimana pelatihan-pelatihan tersebut diberikan kepada semua personil terkait baik di darat maupun di kapal.
Cara untuk melakukan identifikasi kebutuhan training di atas kapal adalah
-Mengadakan pelatihan-pelatihan secara nyata kepada seluruh personil di kapal sebagaimana yang disyaratkan SMS.
-Pelatihan dilakukan secara terprogram, terencana, terpimpin, serta mengacu pada kejadian yang sebenarnya.
-Setiap mengadakan latihan, hasilnya dicatat dalam buku record dan jurnal kapal.
b.10 (sepuluh) contoh pelatihan di atas kapal:
-Pelatihan/ driil skoci
-Drill Pemadam Kebakaran
-Drill Menolong orang jatuh ke laut
-Drill Meninggalkan Kapal
-Drill Menjalankan/ Pengoperasian kemudi darurat
-Drill Pengoperasian Generator Darurat
-Drill Menanggulangi tumpahan minyak
-Drill menolong orang jatuh/ pingsan di polka atau Pump Room
-Drill Menggunakan Berthing Apparatus/ BA. Sets.
Drill Menggunakan Thermal Protective Aid & Immersio Suits

4.a.Apakah yang dimaksud dengan Critical Shipboard Operation.
b.Sebutkan 5 (lima) contoh Critical Shipboard Operation.
Jawab:
a.Yang dimaksud dengan Critical Shipboard Operation adalah suatu keadaan dalam pengoperasian kapal di luar keadaan normal dengan tingkat kecenderungan dapat membahayakan jiwa, harta benda serta lingkungan.
b.5 (lima) contoh Critical shipboard operation antara lain:
-Stabilitas kapal, karena kapal tubrukan, kandas, kebocoran.
-Cuaca yang sangat buruk, badai/ taifun.
-Kerusakan yang fatal pada motor induk sehingga tidak bisa dioperasikan lagi.
-Kebakaran/ ledakan di kamar mesin, ruang muatan ruang-ruang akomodasi crew/ penumpang.
-Pencemaran akibat tumpahan minyak muatan ke laut.

5.a.Apa yang harus dilakukan untuk memenuhi ISM Code elemen 8 Emergency Preparedness.
b.Sebutkan emergency drill yang harus dilakukan oleh SOLAS dan MARPOL
Jawab:
a.Yang harus dilakukan untuk memenuhi ISM Code elemen 8 emergency Preparedness adalah:
✔️Perusahaan harus membuat prosedur untuk:
-Mengidentifikasi, menggambarkan dan merespon setiap situasi darurat yang potensial dapat terjadi.
✔️Perusahaan harus menyusun program latihan, untuk menyiapkan tindakan dalam keadaan darurat di kapal dan di darat.
✔️SMS harus menyiapkan program langkah-langkah yang menjamin bahwa organisasi perusahaan dapat merespon setiap saat terhadap setiap kecelakaan dan setiap keadaan darurat yang melibatkan kapal-kapalnya.
b.Emergency drill yang harus dilakukan oleh SOLAS:
-Emergency Drill untuk Life Boat.
-Emergency Drill untuk Man Overboard
-Emergency Drill untuk Abandon Ship
-Emergency Drill untuk Emergency Steering Gear
-Emergency Drill untuk Emergency Fire Pump
-Emergency Drill untuk Emergency Generator
-Emergency Drill untuk Quick Closing Value
-Emergency Drill untuk Fire Fighting and Equipments.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar