--> Skip to main content

Peralatan di kapal Tanker

Peralatan Kapal Tanker


Kapal tanker dibuat untuk mengangkut minyak mentah melalui laut atau perairan dari pelabuhan muat atau pelabuhan produksi ke pelabuhan bongkar / pengolahan dan minyak produk dari pelabuhan pengolahan menuju pelabuhan bongkar / distribusi.

Ukuran dari kapal pengangkut minyak mentah biasanya lebih besar dari pengangkut minyak produk, tetapi dalam pengaturan jaringan pipa-pipanya lebih kompleks.

Faktor-faktor yang mempengaruhi disain dan konstruksi kapal tanker adalah  :
a.Safety :
Sebagai pengangkut muatan berbahaya.
b.Stabilitas :
Muatan cair dalam tanki dapat bergerak bebas.
c.Pencemaran :
Dapat terjadi tumpahan minyak di laut.

TANKI-TANKI MUATAN (CARGO TANKS)

Tanki-tanki Muatan (Cargo tanks)  biasanya terbagi tiga bagian secara melintang dan dipisahkan dengan dinding-dinding membujur (longitudinal)sehingga masing-masing disebut Tanki sayap kiri dan kanan (wing tank) serta Tanki tengah (center tank).
Pembagian secara membujur sangat tergantung dari kebutuhan dan ukuran kapal. 

Sebagian besar khususnya bagi kapal tanker modern, ruang kamar mesin, akomodasi dan  anjungan terletak dibelakang ruang muatan yang dipisahkan oleh kamar pompa, cofferdam dan tanki bunker.

PENATAAN PIPA
Pada dasarnya hal ini tergantung dari fungsi kapal atau jenis muatan yang diangkut, misalnya untuk kapal-kapal tanker pengangkut minyak mentah, penataan pipanya lebih sederhana dibandingkan dengan kapal tanker pengangkut minyak produk dan terdiri dari beberapa grade.

JENIS-JENIS PENATAAN PIPA 

SISTEM LINGKARAN PIPA UTAMA (RING MAIN SYSTEM)
Sitem ini umumnya digunakan pada kapal-kapal tanker pengangkut minyak produk.

SISTEM LANGSUNG (DIRECT SYSTEM)
Sistem ini umumnya digunakan pada kapal-kapal tanker pengangkut minyak mentah dengan ukuran sedang dan kapal pengangkut minyak produk sederhana. Pada sistem ini dibagi menjadi tiga bagian, dimana tiap bagian dilayani oleh satu pipa, yang mana masing-masing dihubungkan satu sama lain agar dapat digunakan secara bersama bila diperlukan.

SISTEM ALIRAN BEBAS (FREE FLOW SYSTEM)
Pada   dasarnya   sistem   ini   menggunakan   prinsip  gaya  berat muatan  itu  sendiri  yakni  dengan  cara   memasang  pintu - pintu saluran (sluices) dinding-dinding kedap antara tanki-tanki muatan yang  dapat  diatur  dari  deck.   Guna  pintu  saluran adalah untuk mengatur trim kapal. 
Sistem    ini    kebanyakan    digunakan   pada   kapal  tanker  yang berukuran besar seperti VLCC dan ULCC.

SISTEM LINGKARAN GANDA PIPA UTAMA (DOUBLE RING MAIN SYSTEM)
Sistem ini  digunakan  umumnya  pada  kapal - kapal  tanker  yang mengangkut   minyak  produk   bermacam - macam   grade,   guna menghindari   terjadinya   kontaminasi   antar  muatan  yang  tidak sejenis yang tidak dikehendaki.
Sistem ini  memang   serba   guna   tetapi  karena  rumitnya  dapat mengakibatkan     kerumitan     dalam     menanganinya          serta membutuhkan    waktu     untuk      pembersihannya   bila    terjadi penggantian jenis muatan.

BAGIAN-BAGIAN DARI SUSUNAN SISTEM PIPA –PIPA KAPAL TANKER ANTARA LAIN ADALAH :
Deck lines
Drop lines
Stripping lines
Cross-overs
Bypasses
Master valves
Tank suction valves
Sea suction valves.

CARGO PUMP KAPAL TANKER
Fungsi dari pompa adalah untuk membongkar muatan, membongkar sisa-sisa muatan / pengeringan serta tank washing, ballast dan deballasting.

Kapasitas efektip suatu pompa dipengaruhi oleh tahanan pada pipa dan kerangan, kecepatan dari aliran, Viscosity dari cairan muatan, jarak ketempat penampungan serta Kavitasi di dalam pompa.

KONSTRUKSI PIPA
-Pipa isap sependek mungkin, besar, lurus dan di disain agar bebas dari pembentukan kantong udara.
-Bila pipa isap memakai Elbow (horison), maka antara pipa dan elbow harus dipasang lurus.
-Apabila tidak dipasang pipa lurus, maka aliran cairan yang masuk ke impeller menjadi tidak simetris dan akibatnya kapasitas pompa turun dan suhu Thrust bearing naik.
-Suction & discharge pipa yang dekat pompa harus disanggah secara baik sehingga berat dari pipa tidak mengganggu rumah pompa.
-Penyambungan flens pipa-pipa isap & tekan terhadap rumah pompa harus rapat terhadap flens dari pipa nozzle pompa, tetapi jangan terlalu kuat waktu pengikatan baut murnya.
-Pengaruh pengembangan pipa akibat panas yang timbul harus dapat diredam oleh pipanya sendiri, jangan sampai mempengaruhi rumah pompa.
-Pipa harus bebas dari kotoran-kotoran dan saringan isap yang sesuai  harus dipasang.

PERSIAPAN MENJALANKAN POMPA
-Untuk pompa yang baru setelah pemasangan / overhoul, tuangkan / isi lub oil pada gear coupling dan bearing.
-Tutup kerangan discharge dan buka penuh kerangan isap. 
-Bila permukaan / level cairan muatan berada diatas pompa, maka cairan akan mengalir ke pompa secara gravity, buka vent cock dan tutup kembali setelah ada cairan keluar.
-Bila permukaan cairan muatan berada dibawah pompa, maka untuk membuang udara dari pumpa dan suction line dengan cara melalui 2 (dua) buah gas vent pada valute cover dengan bantuan stripping pump dan pada kondisi ini air vent valve harus selalu tertutup.
-Periksa dan yakinkan bahwa rumah pompa harus terisi cairan. 

MENJALANKAN POMPA
-Hidupkan Turbin dengan membuka penuh kerangan isap pompa dan kerangan buang (discharge valve) tertutup.
-Naikkan putaran turbin secara bertahap sampai discharge pressure pompa naik 5 kg/cm2, kemudian buka keran buang (discharge valve) dengan bertahap.

MENGHENTIKAN POMPA
Stop primover (turbin).
Tutup discharge valve.
Tutup suction valve.
Drain / cerat rumah pompa.

PERLENGKAPAN KESELAMATAN POMPA
Low pressure lub oil trip ( di turbin ).
Bearing high temperature trip ( pompa ).
Overspeed trip ( turbin ).
Overload trip ( pompa ).
Emergency stop ( turbin ).
High temperature gland trip ( gland ).
High temperature pump casing trip.

TROUBLE CHECK LIST (KESUKARAN / KELAINAN)

CAIRAN MUATAN TIDAK MENGALIR
Penyebab :
Pompa belum dicerat.
Pompa tidak terisi penuh cairan muatan.
Udara bocor ke pipa isap.
Tinggi pipa isap terlalu tinggi.
Saringan isap buntu.
RPM terlalu rendah.

CAIRAN YANG MENGALIR TIDAK BANYAK
Penyebab :
Pompa tidak terisi penuh dengan cairan muatan.
Bell mouth isap tidak terendam cairan muatan.
Saringan isap sebagian buntu.
RPM rendah.
Terdapat udara / gas didalam saluran isap.
Viscositas cairan muatan encer (lebih tinggi).

POMPA MAKAN BANYAK TENAGA
Penyebab :
RPM terlalu tinggi.
Viscositas muatan lebih tinggi.
Muatan lebih berat.
Impeller menggesek mouth ring.
Rate pompa terlalu tinggi.

BELL RING OVERHEAD
Penyebab :
Pompa tidak lurus.
Minyak pelumas kurang.
Minyak pelumas terlalu penuh.
As bengkok.
Kelainan di thrust bearing.
Ada kotoran di bearing.
Kelainan di oil ring.

MECHANICAL SEAL BOCOR
Penyebabnya :
Kerusakan / aus pada mechanical seal.
Kerusakan pada “O” ring.
Coalar tidak duduk.
Ada kotoran pada permukaan seal.
Baut / mur pengikat gland longgar.
Pipa untuk flushing mechanical seal buntu.

PEMELIHARAAN POMPA
Minyak pelumas bearing diganti setiap 600 jam kerja.
Cooler L.O. disogok tiap 300 jam kerja.
Saringan isap dibersihkan setiap bulan.

Sumber :Materi Diklat pelaut
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar