--> Skip to main content

Transportasi Laut

Transportasi Laut

Peraturan nasional dan internasional yang mengatur tentang transportasi laut    Penangganan transportasi laut yang merupakan industri jasa sebagai suatu bisnis  

Convention for the safety of life at the sea 1974 and 1988 Protocol  
Chapter I    : General Provisions
Chapter II-1: Constructions , Structure ,subdivision and Stability, machinery and electrical instalations
Chapter II-2: Constructions , Fire Protection, fire detection and fire  extinction
Chapter III  : Live saving appliances and arrangements
Chapter IV  : Radiocommunications
Chapter V    : Safety of navigations
Chapter VI   : Carriage of cargo
Chapter VII  : carriage of dangerous goods
Chapter VIII : Nuclear ships
Chapter IX    : Management for the safe operation of ship
Chapter X     : safety measures for high speed craft
Chapter XI-1 : Special measures to enhance maritime safety
Chapter XI-2 : ISPS code
Chapter XII   : additional safety measures for bulk carriers

STCW CONVENTIONS ( STANDARD TRAINING CERTIFICATE OF WATCHKEEPING FOR SEAFERER)
CHAPTER I : GENERAL PROVISIONS
CHAPTER II : MASTER & DECK DEPARTEMENT
CHAPTER III :ENGINE DEPARTEMENT 
CHAPTER IV : RADIO COMUNICATIONS AND RADIO PERSONAL 
CHAPTER V :SPECIAL TRAINING REQUAIREMENT FOR PERSONAL ON CERTAIN TYPES OF SHIP 
CHAPTER VI :EMERGENCY , OCCUPATIONAL SAFETY , MEDICAL CARE AND SURVIVAL FUNCTIONS
CHAPTER VII : ALTERNATIVE CERTIFICATIONS
CHAPTER VIII :WATCH KEEPING

KONVENSI MARPOL 73/78 TERDIRI DARI 6 ANNEX

ANNEX  I
Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal (Oil)
ANNEX II
Pencegahan Pencemaran oleh Bahan Cair Beracun (Noxious Liquid Substances)
ANNEX III
Pencegahan Pencemaran oleh Bahan-bahan yang merugikan terbungkus (Harmful Substances)
ANNEX IV
Pencegahan Pencemaran oleh Kotoran (Sawage)
ANNEX V
Pencegahan Pencemaran oleh Sampah (Garbage)
ANNEX VI
Pencegahan Pencemaran oleh Udara dari Kapal (Air)
Yang sudah diratifikasi baru ANNEX I dan ANNEX II

Pengertian Transportasi laut menurut ilmu ekonomi 
Transportasi melalui laut yang menghubungkan pulau-pulau, negara-negara dan benua-benua yang memungkinkan untuk mengembangkan pasaran dunia bagi bahan-bahan mentah dan komoditi lainnya. Bilamana tidak menggunakan cara demikian maka perdagangan hanya mencapai pasaran lokal saja.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam bisnis Transportasi laut :
1. Fluktüasi Pasar
2. Pembaharuan Armada
3. Motivasi untuk memulai kegiatan pelayaran 

1. Fluktüasi Pasar
Masalah-masalah pasaran yang sekarang di dalam pelayaran internasional dengan istilah transportasi dalam “tonmile “. Harga-harga didalam pasaran internasional sangat tergantung dari jauh dekatnya transportasi antara daerah, artinya semakin banyak muatan kapal dalam pelayaran akan semakin murah biaya operasionalnya

2. Pembaharuan Armada
Biaya modal yang tinggi untuk kapal-kapal baru membuatnya sulit bersaing dengan kapal yang lebih tua yang tonasènya telah disusutkan apalagi jika kapal-kapal yang lebih tua itu dengan standar normal masih cukup efisien walaupun sudah ketinggalan zaman. Karena itu ada kecenderungan bagi kapal yang lebih tua untuk terus berdagang dan menghindari pembaharuan armada 

Data kemampuan kapal tahun 1990

3. Motivasi untuk memulai kegiatan pelayaran 
Motivasi perusahaan yang paling umum adalah 
1. Import/Export negara menarik perusahaan-perusahaan pribumi untuk memulai operasi-operasi pelayaran atas dasar komersial pribadi.
2. Pemerintah ingin mulai suatu usaha pelayaran nãsional untuk memperoleh valuta asing dan untuk mengawasi tarip angkutan laut.

Masalah-masalah yang harus dipertimbangkan adalah:
- Pelayaran terikat pada suatu modal yang besar.
- Pelayaran membutuhkan dukungan jasa-jasa dan pihak pemeritah dan perusahaan-perusahaan swasta serta organisasi-organisasi lainnya.
- Ekonomi sangat tergantung pada penggunaan tonase yang tersedia.

Sumber : Materi diklat pelaut
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar