--> Skip to main content

Kerja Bengkel

Mesin Gerinda

1.JENIS MESIN GERINDA
Dalam beberapa hal pengasahan itu merupakan pengerjaan yang kasar sekali seperti pada waktu menghilangkan beram-beram dan benda kerja tuangan. Mesin-mesin asah atau gerinda dapat di bagi dalam beberapa macam yaitu antara lain
a.Mesin asah datar.
b.Mesin asah bundar
c.Mesin asah profil
d.Mesin asah perkakas
e.Mesin asah potong

2.PETUNJUK CARA MENGERINDA
a.Cara menggerinda:
1). menggerinda dilakukan pada bagian tebal batu gerinda, bukan pada bagian sisinya, berbahaya sekali jika menggerinda pada bagian sisi sebab :
a)Benda kerja tidak terletak atau tidak ditahan oleh penahan sehingga kemungkinan besar benda kerja akan terbawa oleh putaran batu gerinda yang tinggi
b)Tangan bisa terkena batu gerinda jika kurang hati-hati
c)Batu gerinda akan tidak rata bagian sisinya dan menipis, jika batu gerinda tipis akan mudah pecah.


2). Benda kerja disandarkan pada alat penahan hingga keadaannya stabil dan tidak mungkin terbawa putaran batu gerinda
Gbr.Menunjukkan kedudukan balok bantalan dan benda kerja

3).Penggerindaan tidak boleh pada satu tempat saja melainkan harus berpindah-pindah (digeser-geserkan) pada bagian tebal batu gerinda, hal ini untuk menjaga agar batu gerinda tetap rata, jika permukaan batu gerinda tidak rata maka hasilnya tidak akan baik terutama pada bidang asah yang lebar.

4).Kedudukan badan yang menggerinda berbeda dengan kedudukan badan pada waktu mengikir atau menggergaji, diwaktu menggerinda badan kita harus tegak tidak condong ke muka, kepala menunduk dan mata tertuju kepada bagian benda yang diasah, kedua kaki harus berdiri sejajar dengan tekanan yang sama.

5).Benda yang diasah jangan sampai menjadi biru atau merah, terutama untuk alat-alat potong misalnya bor, pahat dan lain-lain, hal ini dapat mengubah kekerasan benda tersebut sehingga menjadi lembek.
6).Tekanan harus ringan agar benda yang diasah tidak cepat panas dan Iebih terkontrol asahannya, batu gerinda tidak cepat aus dan beban motor tidak besar.

b.Menggunakan gerinda tipe kering;
1).Atur kaca pengaman dan putarkan mesin.
2).Biarkan roda batu gerinda mencapai kecepatan putaran maksimal.
3).letakkan benda kerja diatas penahan dan tekankan lambat lambat pada batu gerinda.
4).Kelebihan panas dapat dikurangi dengan mencelupkan benda kerja ke dalam air pada tempat air.
5).Gerakkan benda kerja melintang sepanjang permukaan batu gerinda untuk menjaga supaya permukaan bátu gerinda tetap rata.

c. Menggunakan gerinda tipe basah
Gerinda tipe basah banyak digunakan untuk menggerinda alat alat potong, batu gerinda yang dibuat dan aluminium oksid diguna kan untuk menggerinda besi baja dan batu gerinda silikon karbid digunakan untuk nienggerinda karbid tip, gerinda tipe basah mempunyai sisi sayat yang rata sehingga menghasilkan permukaan yang rata pula. Dalam pemakaian penggerindaan pahat bubut/sekrap, sudut sayat, sudut bebas dan yang lain dapat diperoleh dengan mengatur kedudukan penahan dan protektor pengatur/pengarah, selama penggerindaan pendinginan harus selalu dilaksanakan.

d. Cara mengasah atau menggerinda mata bor
Bila kita mengasah mata bor pada mesin gerinda, gunakan lebih dahulu batu gerinda yang kasar, kemudian pada pekerjaan akhir gunakan batu gerinda yang halus.
Langkah-Iangkah mengasah bor sebagai berikut:
1).Pegang tangkai bor dengan tangan kanan dan ditahan oleh tangan kiri
2).Letakkan jari-jari tangan kiri untuk menahan bor di atas penahan, penahan harus sedikit berada di bawah senter
3).Usahakan garis senter dan bor membuat sudut 59 derajat dengan sumbu roda gerinda, singgungkan sudut sayat pada roda gerinda kira-kira pada posisi mendatar
4).Gunakan tangan kiri sebagai titik poros dan tekan perlahan-lahan sampai sudut sayat dicapai
5).Ulangi gerakan-gerakan ini sehingga bibir-bibir potongnya tajam
6).Periksa sudut mata bor setiap saat dengan mengunakan mal bor
Gbr. Posisi mata bor/pahat dan batu gerinda
3.Pendinginan Pada Penggerindaan
a.Pendinginan
Penggunaan pendingin atau cairan penggerindaan adalah:
1).Pendingin digunakan untuk menghilangkan panas yang dihasil kan oleh gesekan pada saat penggerindaan, pada penggerindaan yang presisi hal mi sangat penting. Pada pengerjaan yang mencegah penggeliatan atau pecah yang sangat halus, yang dapat ditimbulkan oleh adanya panas lokal yang tinggi.
2).Cairan penggerindaan juga harus melindungi permukaan roda gerinda dan muatan atau dipenuhi oleh beram (sayatan), Untuk menjaga benda kerja yang teliti dan berkualitas tinggi pada pengerjaan akhir, pendingin sangat baik apabila diberi saringan pemisah untuk memisahkan kotoran-kotoran dari pendingin.
3).Pendinginan yang baik memiliki anti karat, menurunkan panas yang tinggi dan tidak mudah panas. Pelumas yang balk mengatur menurunkan panas berikutnya dan mempunyai daya pancar yang cepat bila ditambah air.
4).Penggerinda hendaknya diperhatikan penekanan pahat yang semestinya, celupkan ke dalam air secara teratur agar tidak merubah sifat kekerasannya akibat suhu/panas yang terjadi. Jangan dilupakan memakai kacamata pengaman pada mesin gerinda dan pada operator. Gunakan selalu jenis kacamata tertutup.

b.Mengasah perkakas
Prosedur kerja untuk pengasahan perkakas antara lain
1).Semakin keras bahan penyayatan maka semakin peka terhadap pengasahan.
2).Pemanasan setempat yang tinggi akibat pengasahan yang cepat dan kasar mengakibatkan pengurangan kekerasan dan retak retak pengasahan.
3).Pada pengasab (penggerindaan) basah harus dilakukan dengan pendinginan secara intensif dan merata (secara memancar),
4).Pada pengasahan kering pengerjaan harus dilakukan dengan tekanan asah yang Iebih kecil.
5).Perkakas yang terpanasi sekali-kali tidak boleh didinginkan Secara mendadak (pem bentukan retak-retak akibat tegangan).
6).Roda gerinda diusahakan tetap bundar dan mencekam dengan jalan penggosokan kembali pada saat yang tepat.
7).Pada pekerjaan penggerindaan, perkakas harus senantiasa di gerakkan secara merata menyusuri keseluruhan bidang peng asahan perkakas yang berminyak harus dibersihkan dulu dengan la rutan soda sebelum diasah supaya ia tidak melengket pada Cakram asah.
8).Setelah penggerindaan harus diperiksa mutu penggerindaan, kemungkinan adanya retakan-retakan serta ketepatan sudut bentuk setiap perkakas.
9).Badan pengasah (roda gerinda) harus digosok dan diseimbangkan kembali secara teratur.

c.Pemeriksaan batu gerinda
Cara-cara pemeriksaan batu-gerinda.
1).Periksa apakah ada keretakan pada batu-gerinda.
2).Untuk batu gerinda yang memakai bos, periksalah apakah bos tersebut sesuai.
3).Masukkan jari pada lubangnya, sambil diputar dipukul sehingga kedengaran suaranya nyaring. Dengan demikian bearti batu-gerinda itu baik.
4).Keadaan batu-gerinda harus sesuai dengan mesin yang dipergunakan.
5).Lubang harus pas masuk pada porosnya.
6).Kecepatan sepindel tidak boleh lebih tinggi dari kecepatan yang diinginkan seperti tercantum pada mesin-gerinda.
Gbr. Pemeriksaan batu gerinda
d.Memasang batu gerinda
Cara memasang batu-gerinda yang berlubang kecil.
1).Jangan memasang ring lain selain ring yang telah disediakan.
2).Permukaan dan garis-tengah dari kedua ring harus sama.
3).Antara ring dalam dengan sepindel, harus memakai baji atau pasak.
4).Pasangkan batu-gerinda.
5).Pasangkan ring bagian luar.
6).Keraskan mur-pengikat sedemikian rupa, sehingga batu-gerinda tidak terlepas (slip).
Gbr. Pemasangan batu gerinda yang berlubang kecil
Cara pemasangan batu gerinda yang berlubang besar.
1).Tempatkan "arbor" diatas bangku-kerja yang bersih.
2)Masukkan batu-gerinda ke dalam arbor,
3).Lubang batu-gerinda harus 0,005 inch lebih besar daripada garis tengah arbor.
4).Tempatkan kertas-pelapis pada arbor dan baji pada sepindel sebelum batu-gerinda dan ring dipasang.
5).Masukkan ring pada arbor.
6).Sesuaikan lubang baut pada ring dan pada arbor.

Gbr. Pemasangan batu gerinda yang berlubang besar
e.Mengunci batu gerida 
Cara mengunci ring/flens pada batu-gerinda.
1).Masukkan baud ke dalam ring dan keraskan seluruhnya dengan kekuatan tangan.
2).Keraskan salah satu baut dengan kunci, setelah itu baut yang diseberangnya untuk memperoleh tekanan yang sama.
3).Ulangi sampai semua baut terkunci.
4).Periksa kembali semua baut pengikat dan keraskan secara merata
Gbr. Cara mengunci ring/flens pada batu gerinda
f.Keseimbangan batu gerinda
Membuat keseimbangan (Balance) batu-gerinda.
1).Pasangkan batu-gerinda pada mesin.
2).Lepaskan beban keseimbangan.
3).Bersihkan bagian-bagian sudut luar dan dalam.
4).Tempatkan gerinda pada sepindel dengan dikeraskan.
5).Ulir pada sepindel adalah ulir kiri, sehingga mur pengunci diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
6).Tempatkan ring penahan batu-gerinda.
7).Putarkan batu-gerinda dan biarkan mesin berputar, sampai putaran dalam keadaan normal.
8).Ratakan permukaan daripada batu-gerinda
9).Kalau diameter batu-gerinda lebih besa-dari 10" haluskan bagian sisinya.
10).Pergunakan Dresser-diamond dengan pema-kanan halus, sehingga permukaan batu-gerinda menjadi halus dan rata.
 Gbr. Membuat keseimbangan batu gerinda
g.Titik berat keseimbangan batu gerinda
Mencari titik berat keseimbangan batu-gerinda.
1).Kedudukan poros dengan batu harus membentuk sudut tegak-lurus.
2).Putar perlahan-lahan sampai berhenti sendiri. 
3).Tandai dengan kapur pada titik/tempat terberat. 
4).Putarkan ke kiri dan ke kanan untuk menentukan dan meyakinkan titik terberat.
5).Pindahkan titik terberat itu pada posisi 90°.
6).Bilamana titik yang ditandai kapur itu bergerak cepat, berarti batu-gerinda betul-betul tidak seimbang. 
7).Geser dengan posisi 3 mm dan ulangi seperti tadi sampai jelas sekali keadaan tidak seimbangnya.
8).Lepaskan batu-gerinda dari alat pemeriksa. 
9).Pasang pada mesin dan ratakan memakai alat perata atau Dresser, 
10).Periksa kembali dengan alat pemeriksa.
Gbr. Mencari titik berat keseimbangan batu gerinda

Sumber : Materi Diklat Pelaut ATT-IV

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar