--> Skip to main content

Keselamatan Kerja Pelayaran (2)

Terjadinya Api 🔥 

Sebelumnya : Prinsip-prinsip Keselamatan
a.Sumber-sumber panas (Sources Of Heat)
1.Api terbuka
2.Gesekan
3.Bunga api listrik & unsur listrik
4.Aliran listrik
5.Pembakaran spontan
6.Listrik stastis
7.Petir
8.Pemadatan
9.Sinar matahari
10.Nuklir

b.Teknik Pemadaman Api
Prinsip : Ingat segitiga api
Cara pemadaman : Merusak keseimbangan antara ketiga unsur panas, oksigen dan Bahan bakar.

Ini dapat dilakukan dengan cara  :
1.Kurangi panas sampai dibawah titik nyala (cooling).
2.Batasi udara ialah dengan mengurangi perbandingan udara dan bahan bakar sampai dibawah atas pembakaran.
3.Tutup aliran bahan bakar atau mengambil / mengurangi jumlah bahan bakar (starvation).

c.Sifat- sifat bahan yang mudah terbakar
Sangat dipengaruhi oleh tiga factor :
1.Titik nyala ( Flash Point ).
2.Suhu penyalaan sendiri ( Auto Ignition temperatur ).
3.Daerah bias terbakar.

Sebab sebab kebakaran
Peristiwa kebakaran terjadi karena bermacam-macam sebab. Penyebab yang paling utama adalah karena kelalaian disamping itu ada yang di sebabkan karena karena peristiwa alam, penyalaan sendiri, dan ada pula yang disengaja. yang terakhir ini adalah tindakan dengan tujuan-tujuan tertentu. Masing-masing penyebab kebakaran di atas akan di bahas dibawah ini.
a.kebakaran yang terjadi karena kelalaian
kelalaian adalah suatu tindakan yang tidak disengaja. Walaupun demikian, sebenarnya hal tersebut yang sering menimbulkan akibat-akibat yang fatal hampir pada setiap peristiwa kebakaran besar,terjadi karena faktor kelalaian.

1.Sebab-sebab kelalaian
✔️ Kurang pengertian pencegahan bahaya kebakaran.
✔️ Kurang berhati-hati dalam menggunakan alat atau bahan yang dapat menimbulkan api.
✔️ Kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin
Contoh  :
-Merokok sambil tiduran
-Mengisi minyak pada kompor
-Meletakan minyak atau bahan-bahan yang mudah terbakarpada sembarang tempat
-Mengganti kawat sekering dengan kawat sembarangan.
-Lupa mematikan kompor, alat-alat listrik, dsb
-Mengelas logam dengan bahan-bahan yang mudah terbakar.

2.Kebakaran yang terjadi karena peristiwa alam
Sebenarnya banyak peristiwa alam yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan pada umumnya adalah peristiwa alam yang menyangkut keadaan cuaca atau gunung berapi.
Contoh-contohnya  :
a.Sinar matahari
Cuaca panas yang lama dapat menimbulkan kebakaran pada gudang-gudang yang mudah terbakar atau mudah meledak. Misalnya pada gudang mesiu, gudang bahan kimia, dsb. Untuk mencegah bahaya kebakaran, temperatur didalam gudang-gudang tersebut harus sering diperiksa, sebab bila temperatur tinggi dan mencapai titik nyalanya, maka dapat menyebabkan ledakan dan luka parah.
b.Letusan gunung berapi
Pada peristiwa ini yang sering adalah mengakibatkan kebakaran hutan, atau tempat-tempat yang dilalui lava panas.
c.Gempa bumi
Bumi yang kuat dapat merobohkan rumah atau bangunan akibatnya dapat terjadi korseleting listrik, sehingga terjadi kebakaran.

MEDIA PEMADAM
a.Jenis-jenis media pemadam
Media pemadam menurut fasanya dibagi menjadi tiga bagian :
Jenis padat  : Pasir, Tanah, Selimut api (Fire Blanket), Tepung kimia  Dry Chemical).
Jenis cair : Air, Busa (Foam), Cairan mudah menguap.
Jenis gas : Gas asam arang, Kharbondioksida, Gas zat lemas,gas argon, serta gas-gas inert yang lain.

b.Media pemadam jenis padat
1.Pasir dan tanah
Fungsi utama ialah membatasi jalannya kebakaran, namun untuk kebakaran kecil dapat dipergunakan untuk menutupi permukaan bahan bakar yang terbakar sehingga memisahkan udara dari proses nyala api terjadi. Dengan demikian nyalanya akan padam.

2.Tepung kimia
Menurut klas kebakaran yang dipadamkan, maka tepung kimia dibagi sebagai berikut  :
a.Tepung kimia biasa ( regular )
Kebakaran yang dipadamkan adalah kebakaran cairan, gas dan listrik. Bahan baku tepung kimia regular  :
Sodium bicarbonate / baking soda (Na HCO3)

Potasium bicarbonate (KHCO3) ini dikenal sebagai purple “K” yaitu untuk mencegah sifat higroskopis (mengisap air) dan pengumpulan serta untuk memberikan daya pengaktifan yang lebih baik, maka ditambah logam setearate dan lain additive (rahasia perusahaan / pembuatnya).

b.Tepung kimia serbaguna (multi purpose)
Tepung ini dikenal sebagai tepung kimia ABC, tepung ini sangat efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C, misalnya minyak, kayu, gas, listrik.

c.Tepung kimia kering
Tepung kimia khusus atau tepung kimia kering atau dry powder untuk memadamkan kebakaran logam.

Bahan baku kimia kering :
a.Campuran kalium chloride dan kalsium clorida, magnesium chlorida, natrium chlorida dan kalsium chloride.

Bubuk grafit dengan berbagai campuran lain seperti organic phosphate. Dalam perdangangan jenis ini dikenal dengan nama antara lain  : Lith-X powder, metal-X, Guard powder, Pyrene G-L powder.

b.Campuran sodium chloride, Amonium phospat, dalam perdagangan dikenal dengan nama Pyronment powder

Cara kerja tepung kimia dalam memadamkan api
✔️ Secara fisik yaitu dengan mengadakan pemisahan atau penyelimutan bahan bakar, sehingga tidak terjadi percampuran oksigen dengan uap bahan bakar. Semua tepung kimia mempunyai  kerja fisik seperti ini
✔️ Secara kimiawi yaitu memutus rantai reaksi pembakaran dimana partikel-partikel tepung kimia tersebutakn menyerap radikal hidroksil dari api.
Tepung kimia yang bekerja secara kimiawi adalah berbahan baku KHCO3  ( Potasium bicarbonate ) dan (NH4), H2PO4 (Mono Amunium Phospate).

3.Media pemadam jenis cair
Media pemadam jenis cair terbagi dalam beberapa jenis  :
1.Air
Dalam pemadaman kebakaran air adalah media pemadam yang paling banyak diperguanaka, hal ini dikarenakan air mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
a.Mudah didapat dalam jumlah yang banyak
b.Harganya murah
c.Mudah disimpan, diangkut dan dialirkan
d.Dapat dipancarkan dalam bentuk pancaran:
- Jet ( Jet Stream )
-Setelah tirai ( Coarse Spray Stream )
-Tirai ( Spray Steam )
-Mempunyai daya mengambang yang besar dan daya penguapan yang tinggi
2.Busa ( Foam )
Busa dibagi dalam beberapa bagian yang sesuai dengan kelas kebakaran :
a.Busa regular
Yaitu busa yang mampu memadamkan bahan-bahan yang berasal dari hidrokarbon atau bahan-bahan cair bukan pelarut (solvent)
b.Busa serbaguna (All Purpose Foam)
Busa ini juga sebagai busa anti alcohol yang dapat memadamkan kebakaran yang berasal dari cairan pelarut seperti  : Alkohol, either dll, atau zat cair yang melarut.

Busa dapat dibagi lagi menurut terjadinya  :
Busa Kimia
Busa ini terjadi karena adanya proses kimia (Chemical Foam) yaitu percampuran bahan-bahan kimia.
Bahan bakunya  :
-Tepung tinggal ( Single Powder ), tepung ini bila tercampur dengan air akan menjadi busa.
-Tepung ganda ( dual powder ) tepung ini terdiri dari tepung aluminium sulvat dan tepung natrium kharbonat
Kedua tepung tersebut masing-masing dilarutka dengan air dengan perbandingan volume tertentu. Apabila keduanya decampurkan akan terjadi bentuk busa.

Busa mekanik
Busa ini terjadi karena proses mekanis yaitu berupa adukan dari bahan-bahan pembuat busa yang terjadi dari cairan busa dan udara. Untuk melaksanakan proses pembuatan busa dipergunakan alat-alat pembuat busa, secara singkat sebagai berikut  :
-Protein ( Hewani dan Nabati )
-Fluoro Protein ( FP 70 )
-Fluoro charbon Surfattant ( AF 3, light water )
-Detergent atau hydrocarbon surfattant atau louryl alcohol, ini disebut sebagai cairan busa expansi tinggi.

4.Media pemadam jenis gas
Media pemadam jenis gas akan memadamkan api secara fisis yaitu :
Pendinginan dan penyelimutan ( dilusi )
Berbagai gas dapat digunakan dalam pemadaman api, namun asam arang dan gas zat lemas yang paling banyak dipergunakan. Gas zat lemas banyak dipergunakan untuk mendorong tepung kimia pada instalasi pemadaman tetap atau dilarutkan dalam BCF, sedangkan yang langsung digunakan untuk memadamkan api adalah gas asam. Dalam pemakaian gas (CO2) disimpan dalam botol yang mempunyai tekanan 1000 – 1200 psi (+ 80 atm). Keuntungan gas CO2 adalah bersih, murah, mudah dapat dipasarkan, dapat untuk memadamkan listrik hidup, juga gas ini menyemprot dengan tekanan penguapannya sendiri. Kerugiannya : Wadah berat dan sulit bergerak bagi si pemakai.

Media pemadam jenis cairan mudah terbakar
Media pemadam ini bekerja dengan cara memutuskan rantai reaksi pembakaran dan mendesak udara untuk memisahkan zat asam. Nama umum media ini adalah : HALON atau HALOGENATEN HIDROCHARBON, yaitu suatu ikatan methan dan halogen (Yodium, chlor dan bram). Bila dibandingkan dengan udara maka halon adalah lebih berat (contoh halon 1301 adalah lima kali berat dari udara).
CTC pada saat  ini sudah tidak dianjurkan untuk dipergunakan karena bila terkena api akan memberikan gas COCl2 yang beracun (Phosgene).

Sumber :Materi Diklat Pelaut ATT-IV 

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar