--> Skip to main content

Keselamatan Kerja Pelayaran

PRINSIP-PRINSIP  KESELAMATAN

Ancaman bahaya kebakaran tergantung dari terkendali atau tidaknya api yang menyala. Oleh sebab itu dikatakan, bahwa bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya api yang tidak terkendali dan dapat mengancam keselamatan jiwa maupun harta benda.

TEORI API
1.Syarat-syarat terjadinya api
Penyalaan api yang sederhana dapat dilihat pada korek api. Bila korek api tidak ada bensinnya, maka korek tidak akan menyala. Dari sini diketahui unsure pertama yang diperlukan untuk membuat api, yaitu bensin atau bahan bakar. Walaupun sudah ada bensinnya tetapi ada loncatan bunga api yang berasal dari gesekan roda dan batu api, maka korek tidak akan menyala. Dengan demikian setelah ada unsure bahan bakar, maka unsur kedua loncatan diperlukan adalah panas. Dua unsure bahan bakar dan panas tersebut sebenarnya belum dapat menimbulkan nyala api tanpa bantuan unsure yang ketiga yaitu oksigen.
2.Bahan yang mudah terbakar
Umumnya semua benda dialam ini tidak dapat dibakar. Diantaranya bahan-bahan tersebut ada yang mudah terbakar. Hal tersebut dibedakan menggunakan istilah yang disebut dengan titik nyala yaitu suatu temperatur terendah dari suatu bahan untuk dapat diubah bentuk menjadi uap, dan akan menyala bila tersentuh api ( menyala sekejap). Makin rendah rendah titik nyala suatu bahan, maka bahan tersebut akan makin mudah terbakar dan sebaliknya. Bahan yang titik nyalanya rendah digolongkan sebagai bahan yang mudah terbakar, contohnya :
a.Benda padat : Kayu, kertas, karet, plastic, tekstil, dsb.
b.Benda cair : Bensin, spiritus, solar, oli, dsb.
c.Benda gas : Asetilin, butan, LNG, dsb.

3.Bahaya kebakaran dan meluasnya api sumber panas
Panas adalah salah satu penyebab timbulnya kebakaran. Dengan adanya panas, maka suatu bahan akan mengalami perubahan temperature, sehingga akhirnya mencapai titik nyala. Bahan yang telah mencapai titik nyala menjadi mudah sekali menyala. Disebut titik bakar, yaitu suatu temperatur terendah dimana suatu zat atau bahan bakar cukup mengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus menerus) bila di beri sumber panas

a.sinar matahari
b.listrik
c.panas yang berasal dari energi panas
d.panas yang berasal dari reaksi kimia
e.kompresi udara

Pemanasan langsuung oleh sinar matahari hasilnya dapat menyebkan peristiwa ledakan dari bahan-bahan  yang mudah meledak.panas yang berasal dari sumber-sumber yang di sebut di atas dapat berpindah melaui tiga cara,yaitu :
✔️ radiasi : adalah perpindahan panas anag memancar ke Segala arah.
✔️ konduksi  : adalah perpindahan pans yang melalui benda (perambatan panas)
✔️ konfeksi : adalah perpindahan panas yang menyebabkan tekanan udar.
   
OKSIGEN (O2)
Selain bahan bakar panas,oksigen adalah usur ketiga yang dapat menyebabkan nyala api.osigen atau gas O2  terdapat di udara bebas.dalam keadaan normal,persentase oksigen di udara bebas adalah 21 %karena oksigen sebenarnya adalah suatu gas pembakar,maka sangat menentukan kadar atau keaktifan dan pembakaran.suatu tempat dinyatakan masih mempunyai keaktifan pembakaran,bila kadar oksigennya 15 %.

SEGI TIGA API (Fire Triangle) 
Telah di ketahui bahwa nyala api sebanarnya adala suatu reaksi dari tiga unsur,yaitu : Bahan bakar,panas,dan oksigen.reaksi ketiga unsur tersebut hanya akan menghasilkan nyala api bila berjalan dengan cepat dan seimbang.bila salah satu unsur di tiadakan atau keadaannya berkurang, maka dengan sendirinya nyala api akan padam. Reaksi ketiga unsur tersebut digambarkan dalam suatu segitiga yang disebut : Segitiga Api

KIMIA API
1.Definisi
Api adalah suatu reksi kimia yang sedang berlangsung antara ketiga unsur segitiga api yang diikuti oleh pengeluaran cahaya dan panas.

2.Segitiga Api
Yang terlihat dari reaksi itu disebut sebagai unsur-unsur segitiga api yang terdiri dari  :
-Energi atau sumber panas
-Bahan bakar yang harus menjadi uap dulu
-Oksigen yang berasal dari udara

3.Titik Nyala ( Flash Point )
Titik nyala adalah suhu terendah dimana suatu zat (yaitu bahan bakar) cukup mengeluarkan uap yang menyala (terbakar sekejap) bila dikenai sumber panas yang cukup.
Titik bakar (fire point) adalah suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar) cukup mengeluarkan uap yang terbakar (menyala terus menerus) bila diberi sumber panas. Titik nyala antara suatu zat dengan zat lain berbeda-beda.
Contoh  :
Bensin  = 50°C
Kerosin  = 40°C s/d 70°C
Parafin  = 316°C

4.Suhu penyalaan sendiri ( Auto Ignition temperature )
Suhu penyalaan itu sendiri adalah suhu dimana suatu zat dapat menyala dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.

5.Daerah bisa terbakar ( Flammable Range, Comustable Range)
Daerah bias terbakar adalah batas konsentrasi campuran antara uap bahan bakar dengan udara yang dapat terbakar / menyala bila dikenai / diberi sumber panas.

Konsentrasi
Perbandingan volume antara uap bahan bakar dengan udara (Uap Bakar + Udara). Daerah bias terbakar dibatasi oleh  :
•Batas bisa terbakar atas (Upper Flammable Limit)
•Batas bias terbakar bawah (Lower Flammable Limit)

Minyak mentah = 1 % - 10 %
Bensin = 1,4 % - 7,6 %
Butan = 1,6 % - 8,5 %
Propan = 2,3 % - 9,5 %
Kerosene = 1,5 % - 6 %
Aseton = 2,15 % - 13 %
Bensena = 1,4 % - 13 %
Tuluena = 1,2 % - 2 %
Asetilin = 2,5 % - 80 %

6.Terjadinya api
Next : Terjadinya Api
Sumber :Materi Diklat Pelaut ATT-IV

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar