--> Skip to main content

Alat Test Bahan Bakar dan Minyak Pelumas di Kapal

Fuel and Lube Oil Analysis


Combined Oil Test Kit

Umumnya para operator mesin dan atau owner Kapal mengalami masalah dalam pemakaian bahan bakar dan minyak lumas, karena sering dijumpai penggunaan minyak pelumas palsu, atau minyak lumas dan bahan bakar yang dengan sengaja atau tidak telah terkontaminasi, yang spesifikasi nya tidak sesuai standar.

Bila hal tersebut di biarkan, maka dapat menghambat jalannya operasi mesin. Secara umum ada 2 macam kerugian bila menggunakan minyak pelumas dan bbm palsu, yaitu:
1. Secara teknis, yaitu bahan bakar dan minyak lumas yg tidak layak tetapi masih tetap digunakan, maka akan menyebabkan kerusakan yg fatal pada mesin, sebagai akibat dari adanya korosi, kerak carbon dan sebagainya yg menurunkan daya kerja mesin, boiler dan purifier.
2. Dari segi ekonomis yaitu besarnya biaya operasi akibat dari meningkatnya biaya perawatan mesin dan boiler tersebut oleh karena perawatan harus dilakukan lebih sering. Keadaan seperti ini akan berlangsung terus menerus bilamana para operator, pemilik mesin tidak mengetahui dengan pasti kualitas bahan bakar dan minyak pelumas yg sedang di pergunakan.

Untuk menyelesaikan dan mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, para operator dan juga pemilik kapal kini tidak perlu merasa khawatir karena saat ini telah ada peralatan untuk mendeteksi dan menganalisa kondisi bahan bakar dan minyak pelumas. Peralatan tersebut dikenal dengan nama UNITOR COMBINED OIL TEST KIT.

UNITOR COMBINED OIL TEST KIT didesain untuk membantu para ahli mesin mengidentifikasi dan menganalisa 5 parameter yang berhubungan dengan masalah bahan bakar dan minyak pelumas yang kualitasnya rendah.

5 Macam test tersebut adalah:
  1. Test kadar air (Water in oil test)
  2. Test tingkat kebasaan (TBN Test)
  3. Test padatan (insolubes test)
  4. Test kadar garam (Salt Water Determination test)
  5. Test viskositas komparison (Viscosity Comparison Test)

Jenis Bahan bakar dan Minyak pelumas yang di uji:
Bahan bakar minyak yang dapat di test dengan Combined oil test kit terdiri dari 3 kategori, yaitu:
  • minyak ringan
  • minyak sedang
  • minyak berat

Ketiga jenis minyak tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
Minyak ringan
  • Avtur,
  • bensin,
  • kerosene, 
  • solar, 
  • HSD dll
Minyak Sedang
  • MDO (medium diesel oil),
  • IFO (Intermediate diesel oil)
Minyak berat
  • HFO (Heavy Fuel Oil), 
  • MFO (Marine Fuel Oil)

Sedangkan untuk minyak pelumas yang dapat di test dengan Combined Oil Test Kit adalah:
-> Minyak lumas
Mesran, Medripal, Meditrans, Shell, Mobile dan jenis yang lain.

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YG BERHUBUNGAN DENGAN BBM DAN MINYAK LUMAS
Permasalahan utama yang ada hubungannya dengan pemakaian bahan bakar dan minyak pelumas meliputi 7 point, yaitu:
  1. Bagaimana menentukan viskositas (kekentalan) BBM dan LO.
  2. Bagaimana menentukan densitas (kerapatan) / berat jenis dari BBM & Minyak Lumas.
  3. Bagaimana menentukan titik tuang dari BBM dan Minyak Lumas.
  4. Bagaimana menentukan kadar garam yang ada pada BBM dan Minyak Pelumas.
  5. Bagaimana menentukan kandungan campuran zat-zat kimia dalam BBM dan Minyak Pelumas.
  6. Bagaimana menentukan tingkat basa dalam minyak pelumas.
  7. Bagaimana menentukan adanya carbon yang sukar terbakar pada BBM & Minyak Pelumas.

Beberapa keuntungan bila menggunakan Combined Oil Test Kit
Para operator mesin dapat menjaga keawetan mesin, sehingga dapat mempertahankan dan bahkan memperpanjang umur pakai mesin.

Adapun keuntungan nyata dari pemakaian Combined Oil Test Kit adalah sebagai berikut:
  • Dapat menentukan standar BBM dan minyak lumas mesin yang layak digunakan dengan tingkat toleransi tertentu.
  • Dapat mengidentifikasi dan menganalisa kwalitas BBM dan minyak lumas yang akan /sedang digunakan.
  • Dapat mengoptimalkan kemampuan kerja mesin, boiler, purifier, yang digunakan karena instrumen dan Komponen mesin tetap terlindungi, tidak terjadi korosi, kerak carbon dan akibat lain yang disebabkan terjadinya kontaminasi zat-zat kimia dalam BBM & Minyak pelumas.

ANALISA FISIK
1. Viscositas
Perubahan besar dalam viscositas dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan mekanis dan persoalan operasional. Test viscositas menunjukkan apakah kekentalan pelumas dan bbm sesuai dengan standar. Dalam hal hubungannya dengan test-test lainnya, menunjukkan apakah terjadi pengenceran oleh bahan bakar, kontaminasi atau oksidasi yang melewati batas.

Sebab utama dari penurunan viscositas yaitu pengenceran pelumas oleh bahan bakar, akan menghalangi pelumasan yang sempurna dan mengurangi tekanan pelumas.
Bertambahnya keausan karena pengenceran yang berlebihan dapat mengurangi daya tahan dan umur mesin.

2. Jelaga/ Arang
Dengan adanya jelaga /arang pada jumlah tertentu merupakan penunjuk utama adanya bahan bakar dan kotoran lain yang tak larut.

3. Oksidasi
Satu sifat terpenting yang mempengaruhi adalah daya tahan pelumas terhadap oksidasi. Tiap pelumas bila dipakai cukup lama akan mengalami oksidasi, bila keadaan operasional mesin tidak normal, oksidasi akan berjalan cepat. Akibatnya adalah nilai viscositas naik dan terbentuknya kotoran & endapan.

ANALISA LOGAM
1. Silikon
kemungkinan berasal dari kontaminasi debu dan kotoran, menunjukkan cara pembersihan udara yang tidak sempurna. pada batas tertentu akan mempercepat keausan mesin dan membesarkan biaya operasional.
2. Besi
Menunjukkan adanya keausan pada ring, shaft, gear, valve-train, dinding cylinder & piston.
3. Aluminum
Menunjukkan adanya keausan pada piston, beberapa tipe bearing utama, rod bearing dan bushing.
4. Krominium
Menunjukkan adanya keausan pada piston ring dan bagian lainnya dikrom.
5. Nikel
Menunjukkan adanya keausan sekunder tipe tertentu pada bearing & valve.
6. Tembaga
keausan pada bearing rocker arm bushing, wrist pin bushing, trust washer dll.
7. Timah hitam
Pada mesin diesel keausan dari lapisan main bearing dan rod bearing. Pada mesin bensin berasal dari tetra etyl (bensin).
8. Timah
adanya keausan dari bearing jika menggunakan babbit, juga menunjukkan adanya keausan piston.
9. Perak
keausan bearing yang mengandung campuran perak, dalam keadaan tertentu merupakan petunjuk sekunder adanya persoalan pada Oil cooler.
10. Magnesium
Pada mesin-mesin biasanya berasal dari Additive yang ada dalam pelumas.
11. Sodium
Menunjukkan adanya kandungan air pd penggunaan zat anti beku dalam pelumas yang dipakai di pabrik.

COMBINED OIL TEST KIT
Comprises
  • Water in oil test
  • TBN test
  • Insolubles test
  • Salt water determination test
  • Viscosity comparison test
  • All necessary reagents and consumables
  • Practical and clear instructions.
Sumber: Unitor Chemical
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar